Berusia 30 Tahun, Guinness World Records Nobatkan Bobi Sebagai Anjing Tertua di Dunia

03 Februari 2023 13:57
Penulis: Adiantoro, kamutau
Seekor anjing berusia 30 tahun bernama Bobi dinobatkan sebagai anjing tertua di dunia oleh Guinness World Records. (Guinness World Records)

Sahabat.com - Seekor anjing berusia 30 tahun dinobatkan sebagai anjing tertua di dunia oleh Guinness World Records (GWR).

GWR memperkenalkan Bobi, nama anjing tersebut, sebagai pemegang rekor anjing tertua di dunia yang masih hidup. Bobi berusia 30 tahun, 267 hari. Anjing asal Portugal itu memecahkan rekor dunia sebelumnya yang diberikan kepada seekor anjing Chihuahua Ohio bernama Spike dari Amerika Serikat (AS). 

Anjing berusia 23 tahun itu dinobatkan sebagai anjing tertua di dunia yang masih hidup pada Januari lalu. Sedangkan Bobi, kata GWR, telah membukukan rekor dunia yang bertahan hampir seabad untuk anjing tertua yang pernah ada.

Gelar itu dipegang Bluey, seekor anjing ternak Australia yang hidup selama 29 tahun, 5 bulan sebelum mati pada pada November 1939.

"Bobi berusia 30 tahun 266 hari per 1 Februari 2023. Dia telah menjalani seluruh hidupnya bersama keluarga (Leonel) Costa di wilayah Conqueiros, di Leiria, Portugal," kata GWR dalam pernyataannya, seperti dikutip dari United Press International (UPI), Jumat (3/2/2023).

"Bobi merupakan anjing ras Rafeiro do Alentejo ras, yang merupakan jenis anjing penjaga ternak dengan harapan hidup rata-rata 12-14 tahun," lanjut pernyataan itu.

Pada 1992, Bobi tercatat di Serviço Medico-Veterinário do Município de Leiria (Layanan Medis Hewan Kotamadya Leiria), yang telah memastikan tanggal lahir Bobi. Usia Bobi juga telah diverifikasi oleh SIAC, database hewan peliharaan yang disahkan oleh pemerintah Portugal dan dikelola oleh SNMV (Sindicato Nacional dos Médicos Veterinários; Persatuan Dokter Hewan Nasional).

Dari saat lahir hingga kini menjadi anjing tertua yang diverifikasi, kisah Bobi merupakan kisah yang ajaib. Bobi lahir sebagai salah satu dari empat anak anjing jantan, di sebuah bangunan luar tempat keluarga Costa menyimpan kayu.

"Saya berumur delapan tahun (saat itu)," ungkap Costa.

"Ayah saya adalah seorang pemburu, dan kami selalu memiliki banyak anjing," tambahnya.

Karena jumlah hewan yang sudah mereka miliki, ayah Costa memutuskan mereka tidak dapat memelihara anak anjing yang baru lahir. "Sayangnya, pada saat itu dianggap normal oleh orang tua yang tidak dapat memiliki lebih banyak hewan di rumah, untuk mengubur hewan di dalam lubang agar tidak bertahan hidup," imbuh Costa.

Satu hari setelah anak anjing lahir, orang tua Costa memasuki ruangan dan segera membawa mereka saat ibu mereka, Gira, tidak ada. Namun, karena tergesa-gesa, mereka tidak menyadari jika mereka telah meninggalkan satu ekor anjing.

Bobi tidak pernah dirantai atau diikat dengan tali, dan selalu menikmati kebebasan berkeliaran di hutan dan lahan pertanian di sekitar rumah keluarga Costa. Sementara untuk makannya, Bobi selalu makan 'makanan manusia'. "Apa yang kami makan, mereka juga makan," ucap Costa.

Dia meyakini jika cara tersebut telah berkontribusi besar pada umur panjang Bobi. "Antara sekaleng makanan hewani atau sepotong daging, Bobi tidak ragu dan memilih makanan kita," tukas Costa.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment