Donor Darah Itu Gratis, Kenapa Butuh Darah Harus Bayar? Ini Penjelasannya

11 Januari 2024 08:14
Penulis: Adiantoro, kamutau
Kebutuhan pasokan darah manusia tiap harinya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan kantung setiap harinya. (Istimewa)

Sahabat.com - Darah berperan penting dalam tubuh manusia sebagai pembawa oksigen dan beragam nutrisi ke seluruh tubuh. 

Selain itu, darah juga mengangkut sisa metabolisme dan zat beracun untuk dikeluarkan dari tubuh, serta membantu organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.

Nah, tahu nggak, kalau kebutuhan pasokan darah manusia tiap harinya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan kantung setiap harinya. Jadi mengapa saat ini sering banget diadakan donor darah guna memenuhi kebutuhan tersebut. 

Tapi pernah nggak berpikir mengapa donor darah itu gratis alias tidak dibayar, tapi setiap orang yang membutuhkan darah harus membayar? Beberapa orang bahkan berpikir jika darah tersebut 'dijual' oleh PMI (Palang Merah Indonesia). Tetapi, faktanya adalah darah tidak pernah dijual oleh PMI.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dr. Suhara Manullang, M.Kes., memberikan penjelasan terkait hal ini. Menurutnya, uang yang perlu dibayarkan itu adalah untuk biaya pengganti pengolahan darah. Jadi sebenarnya biaya yang selama ini dikeluarkan bukan untuk membayar darah.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Dr. Suhara Manullang, M.Kes. (Istimewa)

"Orang berpandangan PMI itu jual beli darah. Tidak demikian sebetulnya. Darah yang didapat dari donor darah tidak bisa langsung diberikan begitu saja. Karena darah yang didonorkan harus melewati proses sebelum ditransfusikan kepada yang membutuhkan, sehingga diperlukan biaya yang dikenal dengan BPPD atau biaya pengganti pengolahan darah," ujar Dr. Suhara.

Dijelaskannya, proses pengambilan darah oleh PMI dari pendonor melalui beberapa tahapan yang bisa memakan waktu hingga beberapa jam. Setelah melalui proses panjang itu, kemudian darah itu bisa diberikan.

"Salah satunya harus diskrining. Ini untuk memeriksa keberadaan virus dan materi penyakit di darah hasil donor seperti Hepatitis B, Hepatitis C, Sipilis dan HIV/AIDS. Kualitas darah juga menjadi prioritas. Itu semua wajib dilakukan sebelum darah itu dikeluarkan dari PMI ke Rumah Sakit. Jadi, pemeriksaan darah menjadi sesuatu yang penting," lanjutnya.

Menurutnya, ada hal-hal lain yang juga perlu mendapatkan perhatian. Karena tidak semua pasien yang membutuhkan itu seluruhnya butuh satu kantong darah. "Mungkin butuh untuk plasmanya saja, atau ada yang butuh trombositnya saja, atau ada yang butuh komponen darah merahnya saja. Proses semua inilah yang membutuhkan biaya," tukas Dr. Suhara.

Nah, itulah kenapa ada biaya yang perlu dibayar pada saat ada pasien yang membutuhkan darah. Diketahui, kebutuhan darah di Indonesia itu sangat tinggi. Mulai penggunaannya untuk menolong persalinan, mengobati penyakit, dan juga penanganan ketika terjadi suatu kecelakaan yang mengakibatkan korban kehilangan banyak darah.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment