Tharaa Ali, Wanita Arab Saudi yang Jadi Masinis Kereta Cepat

30 Januari 2023 02:29
Penulis: Adiantoro, kamutau
Wanita menjadi masinis kereta cepat di Arab Saudi. (Luminews)

Sahabat.com - Masinis Tharaa Ali duduk di kemudi kereta api berkecepatan tinggi yang mengangkut jamaah haji ke Mekkah.

Dia menikmati kebijakan Arab Saudi yang konservatif dan kini semakin banyak merekrut tenaga kerja wanita. Dikutip dari AFP, Senin (30/1/2023), wanita Arab Saudi baru mendapatkan hak untuk mengemudi pada 2018.

Dan hingga saat ini, pengalaman Ali mengemudi hanya terbatas pada berkeliling kota asalnya, Jeddah, dengan kendaraan sedan keluarga. Namun tahun lalu dia bergabung dengan sekitar 28.000 pelamar yang memperebutkan hanya 32 posisi untuk wanita masinis di Haramain High Speed ​​Railway.

Kereta ini menempuh rute 450 km antara kota suci Mekkah dan Madinah dengan kecepatan hingga 300 km per jam. Yang mengejutkannya, mantan guru bahasa Inggris itu termasuk di antara sedikit orang yang beruntung terpilih. Dia menyelesaikan perjalanan pertamanya bulan lalu.

"Hari pertama bekerja di sini seperti mimpi bagi saya, memasuki kereta, memasuki kabin," kata wanita berusia 25 tahun itu kepada kantor berita AFP.

"Ketika kita berada di dalam kabin, kita melihat hal-hal menuju ke arah kita dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perasaan takut dan takut menyelimuti saya, tetapi alhamdulillah, dengan waktu dan latihan intensif, saya menjadi percaya diri," lanjutnya.

Proporsi wanita Arab Saudi dalam angkatan kerja meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2016, dari 17 persen menjadi 37 persen. Statistik tersebut memperlihatkan perluasan hak-hak perempuan di bawah kendali Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), meskipun di tengah tekanan yang meningkat terhadap para aktivis.

MBS mendapat pujian dalam acara-acara seperti Forum Ekonomi Dunia di Davos. Namun, angka pengangguran di kalangan wanita Arab Saudi tinggi, yaitu 20,5 persen tahun lalu, dibandingkan dengan 4,3 persen untuk laki-laki Arab Saudi.

Angka itu, seperti halnya banjir pelamar untuk posisi pengemudi, menyoroti tugas mendesak yang dihadapi para pembuat kebijakan Arab Saudi: menciptakan lapangan kerja bagi semua perempuan yang baru tertarik untuk berpartisipasi dalam perubahan ekonomi.

"Tantangan telah bergeser. Dari mendorong perempuan untuk bergabung dengan angkatan kerja, menjadi menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk mempekerjakan ribuan wanita Arab Saudi yang memasuki angkatan kerja setiap kuartal," ungkap ekonom Arab Saudi Meshal Alkhowwaiter.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment